Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Penjelasan Warna Tuts Hitam Dan Putih Pada Piano

Jakarta - Pada keyboard piano modern, tujuh nada "alami" dari setiap oktaf adalah tuts putih dan lima setengah nada adalah tuts hitam di antaranya. Tapi, pada piano yang berasal dari abad ke-18 ketika Mozart masih hidup, warna tutsnya persis terbalik. Tuts putihnya hitam dan tuts hitamnya putih. Hal ini berlaku tidak hanya untuk piano, tetapi juga untuk body organ dan cembalo pada waktu itu. Namun, ketika piano menjadi instrumen alat musik yang dominan di abad ke-19, posisi warna antara tuts hitam dan putih kembali berubah. Konon perubahan itu terjadi karena tuts setengah nada yang menonjol berwarna hitam, lebih membuat citra stabilitas pada mata. Ada juga yang mengatakan piano menjadi lebih banyak digunakan, ketika keyboard yang dipakai lebih cerah. Berikut ini alasan dibalik warna hitam dan putih tuts pada tuts piano. Bahan Memainkan Peran Secara historis, piano dibangun dengan dua bahan utama; gading dan eboni. Kunci putih adalah gading jadi secara alami, itu

Mengetahui Kisah Sejarah Penolakan Sang Jenderal Ahmad Yani Yang Menolak Didirikan "Angkatan Kelima"

Jakarta - PKI mengusulkan kepada Presiden Sukarno untuk mempersenjatai buruh dan tani. Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani menyatakan tidak setuju. Sejak tahun 1964, seruan untuk mengganyang neo kolonialisme (nekolim) Inggris dan Amerika Serikat semakin kuat di Indonesia. Malaysia yang diasosiasikan sebagai wakil dari nekolim di Asia Tenggara menjadi musuh bersama dan target utama dari Operasi Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Para pemimpinnya seperti Tunku Abdul Rahman dan Tunku Abdul Rozak hampir tiap waktu menjadi bahan kecaman para demonstran anti Malaysia di Jakarta. Di tengah histeria politik itu, tiba-tiba pada 14 Januari 1965, Ketua CC PKI D.N. Aidit mengajukan usul kepada pemerintah untuk mempersenjatai 15 juta buruh dan tani. Itu dikatakannya dalam suatu wawancara dengan Bernhard Kalb dari Columbia Broadcasting System (media Amerika Serikat) yang kemudian dilansir pada aching harinya oleh koran Warta Bhakti. Kendati pada hari yang sama di had

Mengenal Sosok Asmin Sucipta, Seorang Pejuang Dari Cianjur

Jakarta - Bagaimana seorang guru harus menjadi pejuang yang tangguh di awal revolusi melanda Indonesia. RUAS jalan di tengah kota Cianjur itu jaraknya sangat pendek. Jika dihitung bisa jadi hanya 500 meter saja. Tertera di plang: Jalan Adi Sucipta, sebuah nama yang tak pernah diketahui secara jelas hingga kini oleh sebagian besar masyarakat di sana. Kalaupun ada yang melek sejarah, dia akan menabalkannya dengan nama seorang tokoh pembangun TNI-AU. Nama "Adi Sucipta" sejatinya milik seorang pejuang Cianjur bernama Asmin Sucipta. Menurut Rakhmat Purawinata (64 ), kesimpangsiuran itu berawal dari keteledoran orang-orang di Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur pada period 1990-an. "Tadinya memang namanya Jalan Asmin Sucipta, lama-lama disingkat menjadi Jalan A.Sucipta, lalu entah dari mana sumbernya mereka kemudian menulisnya jadi Jalan Adi Sucipta hingga sekarang,"ujar anggota DPRD II Kabupaten Cianjur age 1990-an itu. Siapakah sebenarnya Asmin Sucipta? Da

Mengetahui Kaisar jepang, Sejarah Dan Peranannya

Jakarta - Kaisar Jepang atau Tenno, dikenal sebagai "wajah utama" Jepang. Selain menjadi pemimpin keluarga kekaisaran, kaisar Jepang juga memegang peranan sebagai kepala seremonial negara dari sistem monarki konstitusional Jepang. Berdasarkan Konstitusi tahun 1947, kaisar adalah "lambang negara dan kesatuan bangsa". Pemimpin Tertinggi Agama Shinto Menurut sejarah, kaisar juga merupakan pemegang kewenangan tertinggi agama Shinto. Dikutip dari Wikipedia, kaisar dan keluarganya dipandang sebagai keturunan dari dewi matahari Amaterasu. Karena itu, kaisar juga menangani urusan keagamaan, termasuk ritual Shinto dan routine seluruh bangsa. Gelar Kaisar Saat ini, pemimpin Jepang adalah satu-satunya penguasa monarki di dunia yang bergelar "kaisar". Istana Kekaisaran Jepang adalah kediaman tertua yang terus berlanjut sebagai monarki turun-temurun di dunia. Dalam "Kojiki" atau "Nihon Shoki", sebuah buku tentang sejarah Jepang seles