Mengetahui Kaisar jepang, Sejarah Dan Peranannya

Jakarta - Kaisar Jepang atau Tenno, dikenal sebagai "wajah utama" Jepang. Selain menjadi pemimpin keluarga kekaisaran, kaisar Jepang juga memegang peranan sebagai kepala seremonial negara dari sistem monarki konstitusional Jepang. Berdasarkan Konstitusi tahun 1947, kaisar adalah "lambang negara dan kesatuan bangsa".

Pemimpin Tertinggi Agama Shinto

Menurut sejarah, kaisar juga merupakan pemegang kewenangan tertinggi agama Shinto. Dikutip dari Wikipedia, kaisar dan keluarganya dipandang sebagai keturunan dari dewi matahari Amaterasu. Karena itu, kaisar juga menangani urusan keagamaan, termasuk ritual Shinto dan routine seluruh bangsa.

Gelar Kaisar

Saat ini, pemimpin Jepang adalah satu-satunya penguasa monarki di dunia yang bergelar "kaisar". Istana Kekaisaran Jepang adalah kediaman tertua yang terus berlanjut sebagai monarki turun-temurun di dunia.

Dalam "Kojiki" atau "Nihon Shoki", sebuah buku tentang sejarah Jepang selesai pada abad kedelapan, dikatakan bahwa Jepang didirikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu. Kaisar saat ini adalah Naruhito, yang telah berada di Takhta Krisantemum setelah ayahnya, Akihito, turun takhta pada tanggal 30 April 2019.

Sejarah dan Peranan

Dilihat dari sejarahnya, peran Kaisar Jepang berganti-ganti, antara peran simbolis seremonial dan peran seorang penguasa kekaisaran sebenarnya. Sejak berdirinya keshogunan pada tahun 1192, Kaisar Jepang sudah jarang sekali mengambil peran sebagai panglima tertinggi dalam medan pertempuran, tidak seperti kekaisaran di Barat.

Kaisar Jepang hampir selalu dikendalikan oleh kekuatan politik eksternal, hingga berbagai tingkatan. Dari tahun 1192 sampai 1867, shogun, atau bupati shikken di Kamakura (1203-- 1333), merupakan penguasa de facto Jepang, meskipun status jabatan mereka ditunjuk oleh kaisar.

Setelah Restorasi Meiji pada tahun 1867, Kaisar adalah perwujudan dari semua kekuasaan yang berdaulat di dunia, sebagaimana tercantum dalam Konstitusi Meiji tahun 1889. Standing Kaisar Jepang saat ini hanya sebatas simbol negara sejak Konstitusi tahun 1947, tanpa memiliki kewenangan politik. Hari Ulang Tahun Kaisar yang dirayakan pada 23 Februari, saat ini ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kapal Induk Perang Lawas Yang Efektif Dalam Pertempuran

Penjelasan Warna Tuts Hitam Dan Putih Pada Piano

China Menyerukan As Agar Tidak Menghalangi PBB Redam Serangan Israel ke Palestina